 |
| Lukis tangan henna. |
Sehari sebelum pernikahan, pengantin wanita biasanya mengumpulkan daun henna atau daun pacar, yang merupakan bahan utamanya. Walaupun banyak digunakan di India, namun seni lukis tangan ini bukan berasal dari sana. Seni ini berasal dari Timur Tengah, dan diperkenalkan di India sekitar abad ke-12.
Sebelumnya, mahendi merupakan tradisi kaum kerajaan, sebagai pengakuan kekayaan dan kebangsawanan. Namun, lambat laun dari waktu ke waktu, seni lukis ini semakin populer dan menjadi tradisi di masyarakat.
Tidak ada aturan dan kepercayaan yang kuat tentang Mehandi. Baik itu dilukis pada wanita yang belum menikah ataupun pada saat pernikahan. Tapi menggunakan mahendi pada pernikahan, sangat menguntungkan. Karena ini bisa disebut sebagai simbol kemakmuran, serta bagi pengantin akan diberkahi.
Namun, Mehandi tidak terlepas dari tahayul yang menyertainya. Seperti dilansir boldsky, berikut tahayul seputar Mehandi:
Gunakan warna gelap
Daun henna yang digunakan terdapat beberapa varian warna, namun saat penggunaan Mehandi pada pernikahan, warna hitam atau gelap sangat dianjurkan. Warna bisa menjadi pertanda baik pada pengantin dan pasangannya. Ibu mertuapun akan lebih mencintai menantunya.
Nama dalam lukis henna
Desain Mehandi sangat beragam, dan terkadang terdapat nama di dalamnya. Pengantin pria diharuskan mencari dan mengetahui letak nama tersebut, jika tidak, maka peran istri akan dominan dalam keluarga. Bahkan jika perlu, pernikahan tidak boleh berakhir, sampai pengantin pria menemukan nama yang terdapat dalam lukisan henna tersebut.
Tanda akan menikah
Tahayul ini cukup menarik, karena dipercaya, jika seorang wanita menerima lukis henna dari pengantin wanita, maka ia akan segera mendapatkan jodoh.
Itulah beberrapa tahayul yang berkaitan dengan Mahendi atau lukis tangah henna menjelang pernikahan.
Sumber: boldsky.com