Thursday, January 24, 2008

[Foto] Pekerja Tambang Pertaruhkan Nyawa di "Peti Mati Besi"

Transportasi publik pekerja tambang di Chiatura Georgia.
Georgia merupakan negara yang kaya akan sumber Mangan. Negara ini memasok Mangan dunia hingga 60 persen. Namun untuk mengambil kekayaan tersebut bukan tanpa risiko.

Untuk menambang Mangan, pekerja dipaksa naik "peti mati baja" yang dibangun sekitar tahun 1950. Dan ini bukanlah pekerjaan ringan. Karena "peti mati" tersebut menggantung hingga ratusan meter di atas tanah.


Stasiun tempat masuk dan keluar gondola.

Selama bekerja, mereka akan pergi ke tambang yang letaknya di pegunungan dengan kereta gantung. Mereka bekerja skitar 18 jam, dengan sistem shift. Kereta gantung ini pula bukan telah ada skitar 54 tahun, dan belum diperbaharui.

Sehingga karat-karat yang ada di kabel dan kereta itu sendiri, bisa ditemukan di banyak tempat. Ya, pekerjaan yang penuh dengan risiko. Sekali melakukan kesalahan, maka nyawa akan melayang.

Jalur tempat gondola yang terjal.

Demikian juga dengan hasil tambang, diangkut menggunakan kereta gantung ini.  Kota yang terletak di lembah pegunungan di tepi sungan Kvirila ini, telah menjadi pusat utama produksi mangan di Kaukasus.

Ada sekitar 4.000 pekerja, yang menyandarkan hidupnya di tambang ini, mereka bekerja selama 18 jam, bahkan untuk tidur pun, mereka kerap melakukannya di tempat mereka menggali.

Pekerja tambang sedang berada di dalam gondola dan meilhat keluar.

Gondola melintasi pegunungan.
Namun, bukan berarti dengan pengawasan yang ketat, tidak terjadi kecelakaan. Pada tahun 1990, setidaknya 20 orang tewas dan 15 lainnya luka-luka, setelah 2 gondola bertabrakan.

Itulah sekelumit pekerja tambang, dan sarana transportasi mereka menuju tambang. Hingga saat ini, tambang mangan itu masih beroperasi dengan biasa.


Sumber: http://www.dailymail.co.uk