Saturday, January 26, 2008

Kenali Manfaat dan Risiko Penggunaan Ibuprofen

Ibuprofen. (http://www.livescience.com)
Ibuprofen adalah obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID), yang tersedia di toko-toko. Dan banyak digunakan baik dengan resep dokter atau tidak. Tujuan penggunaan ibuprofen untuk menghilangkan rasa sakit seperti demam, sakit kepala, sakit gigi, kram menstruasi, nyeri sendi dan sakit punggung.

Dan kadang-kadang, ibuprofen diresepkan untuk meringankan gejala osteoarthritis atau rheumatoid arthritis, seperti kekakuan sendi, nyeri, dan bengkak, meskipun tidak dapat menyembuhkan arthritis. Ia bekerja dengan menghambat enzim dalam tubuh, yang memberikan sinyal rasa sakit.


Ibuprofen umumnya dipasarkan sebagai Advil, Motrin, atau Midol. Ibuprofen juga tersedia dalam berbagai bentuk seperti: tablet, tablet kunyah, cair dan cairan. Orang dewasa dan anak di atas 12 tahun, dapat mengonsumsi ibuprofen setiap empat sampai enam jam sesuai kebutuhan. Dan tidak boleh lebih dari enam pil dalam satu hari kecuali diresepkan oleh dokter.

Anak-anak dan bayi biasanya dapat menggunakan ibuprofen, tetapi tidak lebih boleh lebih dari empat dosis dalam 24 jam. Namun lebih baik berkonsultasi dengan dokter, yang akan menentukan dosis berdasarkan berat badan anak. Cara terbaik untuk meminum ibuprofen adalah dengan makanan atau susu, untuk mencegah gangguan perut.

Perempuan dalam tahap akhir kehamilan, jangan mengonsumsi ibuprofen. Demikian pun mereka dengan gangguan perdarahan, sakit maag, penyakit ginjal, atau yang akan atau baru saja menjalani operasi.

Efek samping dan risiko penggunaan Ibuprofen

Beberapa orang mungkin menderita reaksi alergi atau asma setelah meminum ibuprofen, dengan beberapa gejala reaksi meliputi: gatal, Hives, Pembengkakan wajah atau tangan, bengkak atau kesemutan di mulut atau tenggorokan, dada sesak, dan kesulitan bernafas.

Jika Anda mendapati reaksi seperti itu, jangan meminum ibuprofen lagi. Ibuprofen juga dapat menyebabkan perdarahan, borok di lambung atau usus. Ibuprofen juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, terutama pada mereka yang sudah memiliki penyakit jantung.

Ada beberapa efek samping yang berhubungan dengan penggunaan ibuprofen. Di antaranya: sembelit, diare, atau sakit perut. Pusing atau sakit kepala. Mual ringan, muntah, sakit perut, atau sakit maag. Ruam ringan atau kulit gatal. Dengung di telinga.

Menurut Columbia University Health, ibuprofen "tampaknya sedikit lebih kuat" daripada aspirin untuk mrngatasi sakit gigi, dan kramperut akibat menstruasi. Aspirin seefektif ibuprofen untuk sakit kepala, migrain dan pengurangan demam. Namun Aspirin kadang-kadang dianjurkan untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke .

Ibuprofen bekerja dengan menghambat enzim yang menyebabkan rasa sakit, tetapi enzim ini membantu melindungi lapisan mukosa dari saluran usus.