Badai debu di China. |
The Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer ( MODIS ) di NASA Aqua dan Terra satelit, menangkap gambar ini pada tanggal 23 April lalu. Badai pasir ini mempengaruhi kota Dunhuang di China utara, menjadikan langit berwarna kuning dan memaksa warga untuk mengenakan masker.
Badai debu sangat umum di China utara dan Mongolia, dan mereka diberi nama: Debu Asia. Sekitar 60 persen dari badai debu, biasanya terjadi antara bulan Maret dan Mei. Tanah kering memungkinkan angin permukaan yang kuat, menyapu debu dan membawanya beberpa mil.
Badai debu tentu memperburuk polusi udara, yang sebelumnya disebabkan dari pembakaran batu bara di China. Sebagai negara dengan perekonomian yang terus tumbuh, menyebabkan peningkatan polusi.
Bulan ini, pemerintah Cina memberlakukan undang- undang lingkungan baru dimaksudkan untuk mengatasi masalah itu. Undang-undang memperkuat denda terhadap penyebab polusi, dan menyediakan jalur untuk sebuah tuntutan hukum.
Beijing juga berjuang kembali melawan polusi, dengan memasang kamera CCTV di berbagai untuk memantau debu. Dan aturan terhadap kendaraan terbuka, yang membawa pasir dan bahan lainnya berdebu .
Badai debu ini terlihat oleh satelit NASA , dan sangat besar, lalu bergerak ke arah timur, menurut Observatorium Bumi . Di beberapa daerah, visibilitas turun menjadi kurang dari 160 kaki atau sekitar 50 meter.
www.hotel-denpasar.blogspot.com source : LiveScience