Tuesday, January 29, 2008

Perayaan Festival Panen di Seluruh Dunia

Budaya Pacu Jawi sebagai rasa syukur berlimpahnya panen padi.
Ada banyak cara untuk merayakan keberhasilan panen. Di Amerika orang merayakan Thanksgiving, sebagai ucapan terima kasih atas berlimpahnya kalkun. Serta melakukan parade di sekitar jalanan.

Tapi ini bukan satu-satunya perayaan atas keberhasilan panen, yang telah menjadi budaya. Di Eropa ada budaya melempar tomat, demikian pun di Jepang. Tujuannya agar musim panen tahun depan dapat kembali berlimpah.


Dikutip dari CNN, berikut beberapa budaya yang dilakukan berhubungan dengan panen di seluruh dunia:

Honen Matsuri di Jepang


Mungkin inilah pagelaran budaya dalam rangka syukur yang sangat aneh, di mana penis raksasa seberat 300 kilogram dibuat dan dipamerkan dalam menyambut musim semi, dan ini dilakukan di kota kecil Komaki. Festival ini disebut dengan festival kesuburan, dan diadakan setiap tanggal 15 Maret setiap tahunnya. Festival ini telah menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik lokal maupun asing.

Festival Costermonger di Inggris


Selama 125 tahun, festival panen di London dilakukan dengan membuat maskot yang berkilauan, yang dikenal sebagai "The Pearly". Ide ini pertama kali dilakukan oleh pedagang kaki lima, dengan menghiasi celana mereka dengan kancing mutiara yang ditmukan di jalanan.

Crop Over di Barbados


Pada tahun 1780, Barbados merupakan produsen gula terbesar di dunia. Namun saat ini Brasil jadi yang terbesar, tapi negara Karibia tersebut masih merayakan panen gula pada bulan Juli, yang dikenal sebagai Crop Over.

Berkah Laut di Yunani


Dalam komunitas ortodoks Yunani, awal panen bertepatan dengan kelender keagamaan, yaitu Epiphany Day, yang dilakukan setiap tanggal 6 Januari. Sang uskup akan melemparkan salib ke laut, dan siapapu yang bisa menyelamatkannya akan diberkan keberuntungan.

Panen padi di Indonesia


Di sumatera Barat para petani merayakan akhir musim dengan cara mengendarai sapi, di mana mereka menggunakan papan yang dijadikan alas, lalu memegang ekor sapi dan di pacu dengan kuat. Tradisi ini juga untuk menunjukkan kekuatan sapi jantan, yang kemudian dijual setelah tradisi selesai.