Gajah. |
Pihak berwenang di sana, tidak mampu memberikan "perlawanan" kepada kelompok pemburu liar, karena ditengarai ada pemain besar yang melindungi mereka.
Namun demikian, ada beberapa pemburu liar yang tertangkap, dan dihukum selama 15 tahun hukuman penjara. Tetapi, pihak konservasi binatang Task foce di Zimbabwe, hal itu untuk menutupi dalang yang selama ini berada di atas mereka.
"Masalahnya adalah, ada pemain besar yang sengaja menutup-nutupi apa yang telah terjadi," ucap ketua konservasi Task Force, yang kami kutip dari huffington post.
Pemburu liar yang tertangkap, hanyalah pemain kecil dalam perdagangan gading gajah, sementara pemain besar dan politisi yang meilndungi mereka, bisa bebas tanpa tersentuh aparat berwajib.
Di antara pemburu liar tersebut mengaku, bahwa perburuan gajah hanya untuk konsumsi daging semata, karena kemiskinan yang melanda kawasan tersebut, sehingga mereka melakukannya untuk konsumsi pribadi.
Saat ini ada sekitar 120.000 gajah berkeliaran di taman nasional Zimbabwe. Seperti kita ketahui, gading gajah merupakan komoditas yang paling digemari di Asia dan Timur Tengah, baik itu untuk hiasan, jimat, ataupun pengobatan tradisional.
Dan perdagangan gading gajah telah dilarang sejak tahun 1989, namun hal tersebut tidak bisa mengurangi penurunan populasi gajah di Afrika. Di mana populasi gajah pada tahun 1980 mencapai 600.000 ekor lebih, dan sekarang tersisa hanya 120.000 ekor lebih.
Ahli satwa liar memperkirakan, perdagangan ilegal gading gajah mencapai nilai US$10 miliar per tahun, atau sekitar Rp110 triliun per tahun.