Wednesday, January 2, 2008

Inilah Drakula yang Sesungguhnya, Vlad The Impaler

Kastil Poenari, asal mula Vlad The Impaler.
Beberapa nama memberikan ketakutan tersendiri, jika dibandingkan drakula. Legenda Vampir yang ditulis oleh Bram Stoker dalam novelnya, berhasil mengilhami film-film horor, acar televisi dan cerita mengerikan lainnya mengenai vampir.

Meskipun hanya hasil ciptaan dalam sebuah novel, pada kenyataannya Stoker terinspirasi dari seorang pria yang haus darah, Vlad III, yang merupakan seorang pangeran di Wallachia. Ia lebih dikenal dengan nama Vlad The Impaler.


Vlad III lahir pada tahun 1431 di Transylvania, sebuah daerah pegunungan di era modern Rumania. Ayahnya bernama Vlad Dracul II, penguasa Wallachia, sebuah kerajaan yang terletak di Wallachia, sebelah selatan Transylvania. Vlad diberi nama "Dracul" atau naga, setelah masuk ke dalam Ordo "The Dragon" atau naga, yang merupakan perintah dari militer Kristen yang didukung Kaisar Romawi Suci.

Wallachia sendiri terletak di antara Eropa dan Kekaisaran Ottoman, yang pada waktu itu sering terjadi peperangan berdarah. Pada tahun 1442, Vlad II dipanggil ke pertemuan diplomatik oleh Sultan Murad II, dengan membawa anaknya  Vlad III dan Radu. Namun itu hanya sebuah jebakan, ketiganya dijebak dan disandera. Namun Vlad II dilepaskan.

Di bawah kerajaan Ottoman, Vlad III dan adiknya, Radu, diajari ilmu pengetahuan, filsafat, dan seni. Vlad III juga diberi pelatihan militer, di samping itu juga, selama dalam penjara ia kemungkinan melihat bagaimana Kekaisaran Ottoman menyiksa para tahanan perang.

Di sisi lain, ayahnya, Vlad II tidak bernasib lebih baik. Ayahnya digulingkan  sebagai penguasa Wallachia oleh panglima perang, dan terbunuh di rawa-rawa. Kakak Vlad III, Mircea, disiksa dan dikubur hidup-hidup.

Dan saat itulah, Vlad III dibebaskan oleh kekaisaran Ottoman. Dan dari situlah awal dari munculnya "pemerintahan berdarah."

Pada tahun 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan Ottoman, dan mengancam seluruh Eropa. Vlad III ditugaskan untuk memimpin kekuatan Wallachia. Dari awal mula inilah, impaling di mulai, yaitu berupa penyiksaan yang mengerikan sampai dengan kematian menjelang. Korbannya ditusuk secara vertikal dari kepala hingga tubuh bagian bawah, ataupun dari leher.

Dalam salah satu kampanye saat melawan Ottoman, Vlad III menulis kepada sekutunya pada tahun 1462, adapun isinya: "Aku telah membunuh petani, pria dan wanita, tua dan muda, yang tinggal di Oblucitza dan Novoselo, di mana sungai Danube mengalir ke laut... Kami menewaskan 23.884 orang Turki, tanpa menghitung mereka yang dibakar, atau kepalanya dipenggal oleh tentara kami.. Jadi untuk diketahui, saya telah melanggar perdamaian."

Namun, secara total, Vlad III telah membunuh lebih dari 80.000 orang, dengan berbagai cara yang kejam. Dan pada tahun 1476, pertempuran dengan Ottoman kembali terjadi. Vlad III dan pengawalnya ditangkap. Menurut laporan lain, ia dipenggal, dan kepalanya diserahkan kepada Mehmed II di Konstantinopel.

Pada abad pertengahan, nama Vlad III Dracula tercatat dalam sejarah. Dan dari situlah muncul istilah Drakula yang haus akan darah. (Livescience.com)