Thursday, January 17, 2008

Menuju 2014, Partai Politik Berebut Jokowi

Gubernur Jakarta, Joko Widodo. Sumber: viva.co.id


Tidak diragukan lagi, seperti apakah popularitas Joko Widodo (Jokowi) diranah politik. Gaya kepemimpinanya yang berbeda, dari yang sebelumnya, mengundang banyak simpati dari masyarakat. Banyak yang menyebutkan, bahwa Jokowi merupakan pemimpin ideal bagi Indonesia.

Lihat saja bagaimana cara pemecahan masalahnya, bukan asal tunjuk, suruh dan duduk di kursi Gubernur. Beliau kerap turun tangan, mendengar, melihat dan melayani masyarakat, khususnya Jakarta yang sedang dipimpinnya.

Memang satu tahun bukan waktu yang lama untuk membenahi Jakarta, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Belum juga habis masa jabatannya, popularitas yang kian menanjak, membuatnya banyak menjadi lirikan banyak partai politik.

Bukan hanya di bawah naungan partai yang mengusungnya saja, tapi partai lain pun turut ingin merebut hati sang Gubernur rendah hati ini. Lihat saja, bagaimana Golkar, Demokrat, maupun Gerindra kepincut sosok pria asal Solo ini.

Mereka ingin Jokowi bisa mendampingi calon presiden yang diusung partai-partai tersebut. Tapi apa di kata, Jokowi enggan untuk mengomentari keinginan politiknya diumbar.

Tujuan partai politik hanya satu, memenangkan pemilihan umum nanti. Dalam rangka hal tersebut, popularitas tentu menjadi modal utamanya. Kami sebagai masyarakat hanya menginginkan, emimpin yang bisa memasyarakat, bukan calon yang hanya mengumbar janji, turun ke bawah saat kampanye, ataupun sekedar membagi-bagikan sembako saat pemilu.

Kita harus mengapresiasikan tindakan Jokowi yang enggan membahas pemilu, karena bagaimana pun juga, Jakarta dengan kompleksitasnya, masih membutuhkan pemimpin yang bisa merakyat. Jakarta sangan heterogen, sehingga membutuhkan pemimpin yang netral dalam menenangkan situasi apabila ada ketidakstabilan.

Semoga, apapun nanti keputusan Jokowi, bisa membawa Jakarta--untuk saat ini--ke arah yang lebih baik. Karena pekerjaan untuk pembenahan Jakarta masih menumpuk.