Monday, January 14, 2008

Kurangi Garam, Risiko Penyakit Jantung Turun 40%

Garam.
Bumbu penyedap rasa yang satu ini memang selalu ada dalam makanan kita. Tanpa garam, makanan akan terasa kurang sedap. Kebiasaan itulah yang membuat kita "kecanduan" garam. Tapi, garam juga memiliki risiko untuk kesehatan.

Dengan mengonsumsi garam berlebihan, maka penyakit seperti jantung dan stroke akan menghantui kita. Garam memang sangat identik dengan kenaikan tekanan darah. Maka tidak heran, jika mereka yang memiliki tekanan darah tinggi harus mengurangi garam dalam makanan.

Bagi Anda yang masih segar dan sehat, bukan berarti harus mengonsumsi garam secara berlebihan. Karena di dalam makanan sendiri, kandungan garam sudah ada. Seperti ikan dan daging, di dalamnya ada garam terlarut yang memang tidak kita sadari.

Dalam sebuah penelitian di Inggrisdari tahun 2003 sampai 2011, membuktikan bahwa, menurunkan konsumsi garam sebanyak 15 persen perhari, menurunkan risiko penyakit jantung 40 persen, juga risiko terkena stroke sebesar 42 persen.

Rata-rata konsumsi garam di Inggris awalnya sekitar 9,5 gram perhari, namun berkurang di angka 8,1 gram perhari. Dan penelitian ini mengungkapkan hampir 18.000 serangan stroke berkurang dalam kurun waktu satu tahun.

Pola konsumsi garam kita harus dikurangi, jika kita ingin hidup lebih lama dan sehat. Biasakan untuk memberi hanya sedikit saja garam pada makanan, apalagi jika ditambah mengonsumsi ikan asin dalam menu makanan kita. Karena garam adalah penyebab utama dalam serangan darah tinggi.

Victoria Taylor, ahli gizi dari yayasan jantung Inggris mengatakan, "Ada banyak bukti yang menghubungkan konsumsi garam dengan tekanan darah tinggi, yang menyebabkan serangan jantung dan stroke. Kita seharusnya mengonsumsi garam sebanyak 6 gram per hari."

Jadi maukan Anda melihat anak cucu kita tumbuh? Kurangi konsumsi garam juga mulai dari sekarang. Dan jangan lupa, kurangi juga makanan cepat saji yang mengandung lebih banyak garam.


www.hotel-denpasar.blogspot.com source : Daily Mail