Saturday, January 12, 2008

Banjir Bukan Salah Pemerintah

Banjir. (VIVA.co.id)
Banjir bukan lagi sekedar fenomena tahunan, tapi sudah menjadi sebuah 'ritual'. Banyak yang kecewa terhadap pemerintah akibat adanya banjir, dan hal ini sering menjadi 'alat' bagi lawan politik untuk menjatuhkan pemerintah.

Namun jika kita telisik, banjir bukan kesalahan pemerintah, tapi kesalahan kota semua. Kenapa banjir menjadi kesalahan kita semua? Coba Anda lihat sekeliling lingkungan, resapan air kini makin berkurang, tak terkecuali tempat saya tinggal.


Alih lahan menjadi faktor tersumbatnya aliran air yang mengalir, di tambah pemanasan global yang terjadi, yang diakibatkan dari semakin tingginya gas buang karbon yang kita lepaskan baik dari roda dua, roda empat, hingga dari dapur kita sendiri.

Hal tersebut tentu akan melelehkan salju dan gletser di kutub, baik itu Kutub Utara atau Kutub Selatan, sebagian menguap keudara, sebagian menjadi air di lautan. Sehingga air yang ada di atmosfer akan didistribusikan dalam bentuk hujan dan salju.

Seperti diberitakan di media-media, Inggris terserang banjir besar, di Vietnam hujan salju pertama kali muncul, di Timur Tengah ada salju turun, dan banjir menyerang di mana-mana, termasuk Indonesia.

Ibarat gayung, jakarta hanya mampu menampung sebanyak itu, tapi ketika diberi curah hujan yang melebihi kapasitas, tentu akan menyebabkan genangan hingga banjir. Siapapun pemimpin Jakarta, tidak akan mampu menuntaskan masalah banjir, terlebih jika penduduknya 'keras kepala' untuk diatur.

Lihat saja di Waduk Pluit, banyak penduduk ilegal menempati ruang hijau, di Ria Rio wargany amelawan saat akan dibersihkan, hingga susahnya memindahkan masyarakat dari bantaran kali Ciliwung. Hal ini tentu akan menghambat aliran air, dan menjadi banjir.

Lantas,pantaskah kita menyalahkan banjir kepada pemerintah? Kita lihat bagaimana Jokowi--Gubernur Jakarta--dengan gigih ingin menuntaskan masaah banjir dengan memindahkan lokasi penduduk ke tempat lainnya. Tapi hasilnya, mereka melakukan perlawanan, dengan mengatasnamakan Hak Asasi Manusia, tapi apakah tindakan perlawanan tersebut benar?

Belum lagi masalah sampah, banyak penduduk yang masih membuang sampah sembarangan, dan masih banyak faktor lainnya yang bisa menyebabkan banjir.

Tapi jika Anda seorang muslim, Anda pasti faham, bahwa manusialah yang memang merusak Bumi ini. Karena hal ini telah dituliskan dalam AlQuran, bahwa manusia yang menyebabkan kerusakan di Bumi dan di laut. Jadi masrilah kita introspeksi ke dalam diri sendiri, jangan mudah menyalahkan orang lain karena adanya banjir.