Bangunan dari suku Inca. (http://www.dailymail.co.uk) |
Selain itu, medan berlumpur serta lebah pembunuh selalu membuat tim dari negara Prancis, Amerika, Inggris, dan Ekuador, harus berhati-hati. Bukan hal yang mudah untuk menemukan reruntuhan kuno ini.
Mereka menduga bahwa ini merupakan makam Atahualpa, kaisar terakhir suku Inca, yang dieksekusi Spanyol saat penaklukan atas Amerika Selatan. Jika benar, penemuan ini juga bisa disejajarkan dengan penemuan makam Tutankhamun di Mesir, Terracotta di China, dan Rosetta Stone.
Struktur batuan yang mempunyai tinggi dan luas sekitar 80 meter tersebut, terdiri dari ratusan batu sebesar dua ton. Yang terdapat di dataran tinggi Andes di Llanganates, Ekuador, 20 kilometer dari kota Banos de Agua Santa.
Namun perjalanan menuju artefak ini bukanlah mudah, butuh delapan jam, karena medan yang sangat berat. Saat ini, sudah 30 artefak yang dikumpulkan tim utuk dipelajari lebih lanjut. Termasuk sebuah gada yang terbuat dari emas, yang diperkirakan untuk membayar pembebasan kaisar setelah ditangkap pihak Spanyol.
Gada yang diduga sebagai tebusan ke Spanyol. (http://www.dailymail.co.uk) |
Bangunan kuno tersebut sangat landai, mempunyai sudut sekitar 60 derajat. Dan diyakini merupakan tempat pengorbanan dilakukan, di mana memungkinkan kepala yang dipenggal akan menggelinding ke bawah.
Artefak yang ditemukan di bangunan kuno. (http://www.dailymail.co.uk) |