Pesawat F-14 milik Angkatan Udara Iran (RIAF). (businessinsider.com) |
Selama beberapa tahun terakhir, "kucing persia" dilaporkan telah terbang untuk ancaman yang khusus, yaitu mengejar Unidentified Flying Object (UFO). Seperti yang dituliskan dalam sebuah majalah di Iran, Combat Aircraft.
Sebuah artikel yang ditulis Babak Taghvaee, seperti yang kami kutip dari businessinsider.com, memberikan gambaran ekslusif tentang misi F-14 yang dilakukan IRIAF, untuk mencegat UFO. Namun benda-benda tersebut tidak melakukan kegiatannya di luar angkasa.
Ketika program nuklir Iran terungkap ke publik, negara-negara barat, yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dan Israel, memperingatkan Iran untuk segera meninggalkan kegiatan nuklirnya. AS berusaha mengumpulkan informasi mengenai kegiatan di tiga fasilitas nuklir Iran, reaktor Bushehr, reaktor Arak dan pabrik pengayaan uranium Natanz.
Maka, sejumlah pesawat tanpa awak (UAV) kerap dikirimkan untuk mengumpulkan informasi tersebut, dan mempersiapkan kemungkinan serangan. Untuk mencegat UAV, IRIAF mengirimkan pesawat F-14 ke kawasan militer angkasanya.
Menurut Taghavee, hanya satu kali Tomcat bertemu dengan "UFO" asal Amerika tersebut. Tepatnya di reaktor Arak, karena medan magnet yang dikeluarkan UAV sangat besar, maka UAV tersebut berhasil kabur dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Tingginya intensitas penerbangan UAV di angkasa Iran, membuat banyak penerbangan menggunakan F-14 dilakukan IRIAF. Dan ada kejadian nahas yang menimpa F-14, dimana pesawat itu meledak dan menewaskan dua awaknya, namun tidak ada keterangan jelas yang dipublikasikan dari pemerintah Iran.
Iran selalu menjadi objek pengawasan tidak resmi dari Amerika dan Israel terkait dengan penggunaan reaktor nuklirnya. (businessinsider.com)