Kera muda. |
Banyak kera muda yang kehilangan induknya. Hal ini membuat mereka kekurangan kecerdasan sosial, seperti dilaporkan dalam sebuah penelitian. Dalam sebuah studi emosional, salah satu kerabat dekat manusia ini, sebenarnya mampu berinteraksi secara baik dengan lingkungannya.
Mereka juga mempunyai emosi yang bisa dilatih. Demikian pun suasana hati mereka. Peneliti melaporkan dalam sebuah jurnal pengetahuan, kera yang ditinggal oleh induknya, akan kekurangan kecerdasan sosial, yang digunakan untuk menghibur kera lainnya.
"Dengan mengukur ekspresi penderitaan dan gairah kera dewasa, dan bagaimana mereka mengatasinya, kami mengkonfirmasikan bahwa emosi yang efisien merupakan bagian dari empati," kata Frans de Waal, dari Universitas Nasional Penelitian Primata.
Peneliti melihat tingkah laku kera yang ada di Kongo, bagaimana cara mereka berinteraksi, mengamati, mengamuk, memeluk, bahkan membelai. Mereka menemukan, semakin baik kera dewasa mengatasi emosinya, maka ia akan cepat membantu temannya yang membutuhkannya.
Namun berbeda dengan kera-kera yang ditinggal induknya, mereka cenderung terlihat tidak mampu mengatasi emosi. Mudah bertengkar, mengamuk, cemas, dan berteriak. Sehingga akan mengurangi rasa empati mereka terhadap kera lainnya.
"Empati memungkinkan kera dan manusia bisa meredakan stres akibat kesendiriannya, sehingga tekanan dapat berkurang," ucap de Waal. (Livescience.com)