Wednesday, January 2, 2008

Kapal Kargo Amerika Bersiap Menetralisir Senjata Kimia Suriah

Kapal kargo MV Cape Ray.
Kapal kargo asal Amerika, MV Cape Ray, bersiap memulai sebuah misi kemanusiaan di Suriah. Tujuannya satu, untuk memusnahkan senjata kimia yang dimiliki negara tersebut di laut, tentunya dengan standar keamanan yang tinggi.

Di galangan kapal Virginia, kapal setinggi 197,5 meter ini dilengkapi dengan dua sistem hidrolisis, yang dirancang untuk menetralisir bahan kimia berbahaya di Suriah. Kapal tersebut merupakan cadangan dari maritim Amerika.


"Saya menunggu perintah berlayar, mungkin dalam dua minggu ini kita akan pergi kesana," kata Kapten Rick Jordan.

Berdasarkan kesepakatan yang diwadahi oleh Amerika dan Rusia, Suriah seharusnya sudah memusnahkan komponen kunci senjata kimia pada akhir 2013. Tetapi karena suasana yang belum kondusif, masalah cuaca dan logistik, menyebabkan hal tersebut terhambat.

Elemen yang paling berbahaya dari senjata kimia tersebut adalah sarin dan mustard, yang menyebabkan tidak berfungsinya jaringan saraf. Dan nantinya, komponen tersebut akan diangkut ke kapal kargo ke laut Italia, dengan pengawalan dari angkatan laut Denmark dan Norwegia.

Di perairan Italia, sekitar 700 ton bahan kimia kemudian diangkut ke Cape Ray. Dan di laut Mediteranian yang posisinya dirahasiakan, kapal kargo asal Amerika akan memulai menetralisir bahan kimia tersebut.

Di dalam kapal tersebut terdapat 35 kru dan 65 spesialis hidrolisis, serta tim keamanan. Yang akan mengawasi hidrolisis bahan kimi a menjadi tidak berbahaya lagi.

Residu bahan kimia tersebut diperkirakan mencapai 5,7 juta liter, yang kemudian disimpan di lambung kapal. Namun hal tersebut bukan tanpa risiko, karena kapal kargo tersebut mempunyai satu lambung.

Hak asasi manusia dan lingkungan dari Prancis, Robin de Bois memperingatkan rencana tersebut, karena ketakutan akan kebocoran atau kebakaran. Namun bagi Amerika hal tersebut telah masuk dalam perencanaan dan pengawasan.

"Keselamatan adalah urutan pertama bisnis kami. Kita berurusan dengan bahan yang berbahaya, tidak diragukan lagi," ucap Frank Kendall, wakil menteri pertahanan untuk akuisisi, teknologi dan logistik di Pentagon.

Pekerjaan tersebut diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 45-90 hari. Tergantung kondisi dan cuaca di laut.