Sunday, January 13, 2008

Geliat Ekonomi Korbankan Masyarakat

Sawah Bandung selatan
Seperti kita ketahui, bahwa ekonomi harus senantiasa berkembang. Namun bukan tanpa pengorbanan hal tersebut dapat terwujud. Tidak sedikit akibat ekonomi yang berkembang menimbulkan efek buruk, baik itu pada pertanian, llingkungan dan masyarakat itu sendiri.

Demikian pun geliat ekonomi di Bandung, yang kian tumbuh dan berkembang. Khususnya daerah Bandung selatan yang banyak ditemui pabrik-pabrik yang dibangun atau pun yang telah ada. Hal tersebut menimbulkan polemik baru di masyarakat. Mau tidak mau, sedikit demi sedikit, Lahan pertanian pun berubah menjadi bangunan pabrik. Dulu sawah menghampar sejauh mata memandang, namun sekarang hanya hamparan pabrik-pabrik yang memberikan masalah baru.

Cobalah tengok bagaimana jika sawah tak ada. Sekarang ini tak jarang kota Bandung di terjang banjir, karena semakin sempitnya daerah resapan air. Belum lagi polusi yang dihasilkan dari pabrik yang membahayakan kesehatan, dan juga perilaku pengusaha pabrik yang seakan menjadi rahasia umum selalu membuang limbahnya ke sungai. Tentu saja dengan perilaku yang demikian menyebabkan maslah baru bagi kesehatan.
Pabrik pun banjir
Lantas siapa yang harus bertanggung jawab, apakah pemerintah yang menerbitkan Surat Ijin Usaha ataukah masyarakat yang telah memberikan izin untuk dibangunnya pabrik-pabrik tersebut. Kita memang tidak dapat memutar kembali waktu yang telah berjalan. Namun pengawasan harus lebih diperketat, sehingga masyarakat dan pelaku usaha tidak saling dirugikan.
Sungai akhirnya dipenuhi sampah dan polusi