Tuesday, January 15, 2008

Beranikah Cagub Menyetop Kendaraan Pribadi?


Kemacetan Jakarta
Jakarta dan macet, dua kata yang tak terpisahkan. Semakin hari kemacetan semakin meningkat, kenapa bisa dikatakan seperti itu? Coba kita tengok penjualan kendaraan pribadi yang sangat tinggi. Selain motor, penjualan mobil seiring mengalami peningkatan.

Jika saja setiap peningkatan ekonomi disertai peningkatan infrastruktur seperti jalan makan kemacetan dapat sedikit terhindari. Tapi kenyataannya? Jauh terbalik. Itulah sebabnya kenapa kemacetan tak bisa terhindarkan.

Belum lagi pembangunan yang sangat tinggi di ibukota, menjadikan banyaknya lahan pekerjaan baru yang menggiurkan bagi siapapun untuk datang dan megadu nasib di ibukota Jakarta. Lantas bagaimana cara agar terhindar dari stagnasi di jalanan mendatang?

Selain pembangunan infrastruktur yang terbilang lambat, bahkan sangat lambat. Mau tidak mau kita harus mengorbankan beberapa industri yang membuat kemacetan parah. Industri otomotif menjadi penyebab tingginy mobilitas ibukota. Setiap hari kendaraan baru merangsek ibukota, baik itu motor maupun mobil.

Saatnya gubernur mendatang berani untuk menghentikan laju pertumbuhan kendaraan baru, dan lebih mengganti kendaraan yang butut dan tidak layak jalan di ibukota. Intinya bukan menghentikan secara total pertumbuhan, tapi lebih mengganti kendaraan lama yang sudah tidak layak pakai menjadi baru.